Pages

Jumat, 17 Agustus 2012

Still I Rise (Maya Angelou)

a poetry by : Maya Angelou

You may write me down in history
With your bitter, twisted lies,
You may trod me in the very dirt
But still, like dust, I'll rise.

Does my sassiness upset you?
 Why are you beset with gloom?
'Cause I walk like I've got oil wells
Pumping in my living room.

Just like moons and like suns,
With the certainty of tides,
Just like hopes springing high,
Still I'll rise.

Did you want to see me broken?
Bowed head and lowered eyes?
Shoulders falling down like teardrops.
Weakened by my soulful cries.

Does my haughtiness offend you?
Don't you take it awful hard 
'Cause I laugh like I've got gold mines
Diggin' in my own back yard.

You may shoot me with your words,
You may cut me with your eyes,
You may kill me with your hatefulness,
But still, like air, I'll rise.

Does my sexiness upset you?
 Does it come as a surprise
That I dance like I've got diamonds
At the meeting of my thighs?

Out of the huts of history's shame
I rise
Up from a past that's rooted in pain
I rise

I'm a black ocean, leaping and wide,
Welling and swelling I bear in the tide.
Leaving behind nights of terror and fear
I rise
Into a daybreak that's wondrously clear
I rise
Bringing the gifts that my ancestors gave,
I am the dream and the hope of the slave.

I rise
I rise
I rise.

-Maya Angelou-

Jumat, 03 Agustus 2012

"Seandainya..."

mau nge rekomendasiin novel ini nih judulnya "seandainya..." mungkin ada yang sudah baca?
keren ceritanya gak cuma berpusat sama romansanya tapi juga persahabatan, keluarga jadi imbang setiap unsurnya dan tiap unsur bisa digabungkan dengan baik.
part yang paling saya suka itu bagian bab akhir ..... nyesek banget kisahnya
jangan sampe kayak gitu... .___.
mau tau kenapa? silahkan beli dan baca hahaha
saya gak bakal cerita kisahnya disini soalnya tapi yang jelas ini tuh kisah "tentang rasa yang tak kunjung terucap"
novel karya windhy puspitadewi yang juga author novel "let go" dan "morning light"

 lagu lagu ini kayaknya cocok banget sama novelnya wkwkwk #cumaopini



kenapa kahitna semua ya? wkwkwkwk bagus sih soalnya #okesip
post gak jelas banget ya -__- maaf wkwk


Rabu, 25 Juli 2012

Poetry - Cerita Dibalik Tembok Dusta

poetry by : Sri Gandari Putri S.

Berdiri ku mengayun
menanti senja menjadi abu
terdiam ......
dengarkan hembusan angin datang berdesir sambil berbisik ramai
sampaikan kisah pekat gulita
sebuah cerita dibalik tembok dusta
bawakan pergi bersama angin menuju ufuk horison dibalik sinar surya
serta bayang rindu yang mengkelam dibawah hujan
menyilamlah bersama putaran detik kehidupan
berbalik berputar kembalikan segaris senyum penuh harapan

Kamis, 15 Maret 2012

Sayap Sayap Patah (Kahlil Gibran)


by : Kahlil Gibran

Wahai Langit
Tanyakan pada-Nya
Mengapa dia menciptakan sekeping hati ini..
Begitu rapuh dan mudah terluka..
Saat dihadapkan dengan duri-duri cinta

Begitu kuat dan kokoh
Saat berselimut cinta dan asa..
Mengapa dia menciptakan rasa sayang dan rindu
Didalam hati ini..
Mengisi kekosongan di dalamnya
Menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih
Menimbulkan segudang tanya
Menghimpun berjuta asa
Memberikan semangat..
juga meninggalkan kepedihan yang tak terkira


Mengapa dia menciptakan kegelisahan dalam relung jiwa
Menghimpit bayangan
Menyesakkan dada..
Tak berdaya melawan gejolak yang menerpa…

Wahai ilalang…
Pernah kan kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini
Mengapa kau hanya diam
Katakan padaku
Sebuah kata yang bisa meredam gejolak hati ini..
Sesuatu yang dibutuhkan raga ini..
Sebagai pengobat tuk rasa sakit yang tak terkendali

Desiran angin membuat berisik dirimu
Seolah ada sesuatu yang kau ucapkan padaku
Aku tak tahu apa maksudmu
Hanya menduga..
Bisikanmu mengatakan ada seseorang di balik bukit sana
Menunggumu dengan setia..
Menghargai apa arti cinta…

Hati yang terjatuh dan terluka
Merobek malam menoreh seribu duka
Kukepakkan sayap-sayap patahku
Mengikuti hembusan angin yang berlalu
Menancapkan rindu….
Disudut hati yang beku…
Dia retak, hancur bagai serpihan cermin
Berserakan ….
Sebelum hilang di terpa angin…
Sambil terduduk lemah….
Ku coba kembali mengais sisa hati
Bercampur baur dengan debu
Ingin ku rengkuh…
Ku gapai kepingan di sudut hati…
Hanya bayangan yang ku dapat….
Ia menghilang saat mentari turun dari peraduannya


Tak sanggup ku kepakkan kembali sayap ini
Ia telah patah..
Tertusuk duri-duri yang tajam….
Hanya bisa meratap….
Meringis..
Mencoba menggapai sebuah pegangan..


"the most wonderful poetry I ever knew. Pain and longing that arranged beautifully in the word." 

be a creative generation

Protected by Copyscape Duplicate Content Penalty Protection