Pages

Kamis, 30 Desember 2010

Bosscha Lebih Baik Pindah?

Terus terang saya kaget saat membaca berita ini di kompas.com.Bosscha adalah obsevatorium atau tempat peneropongan bintang tertua di indonesia yang berada di Lembang, Bandung Jawa Barat.Obsevatorium yang di buat oleh Belanda ini dianggap sudah tidak dapat dijadikan tempat pengamatan lagi.Mengapa ?


Bosscha

Seperti yang sudah saya beritahukan sebelumnya Bosscha di bangun di Lembang, Bandung oleh dikarenakan daerah Bandung yang terus berkebang dan penduduknya yang semakin bertambah,  polusi cahaya pun ikut bertambah . Hal ini lah yang bertentangan dengan standar wilayah yang layak di jadikan tempat obsevatorium.Berikut adalah standar wilayah yang layak dijadikan obsevatorium :
  1. Tidak banyak polusi cahaya
  2. Tidak terlalu panas
  3. Tidak terlalu berdebu
  4. Tanah lapang
Polusi cahaya ini lah yang dapat menghambat obsevator untuk melihat ke langit.Johny Setiawan yang mengungkapakan hal ini juga mengatakan bahwa Nusa Tenggara Timur adalah tempat yang cocok untuk melakukan Observasi.

Namun, hal ini tidak sepenuhnya mendapat dukungan dari segala pihak.karena melakukan pemindahan tidaklah mudah hal tersebut membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang tidak murah.Begitu juga dengan membuat obsevatorium baru di NTT itu akan memakan biaya milyaran bahkan munkin triliyunan.namun apakah biaya sebanyak itu terlalu mahal unntuk sebuah ilmu ?

 how about you opinion ? I wanna know so, comment my post ! ^^

4 komentar:

  1. iya mungkin karena itu keadaannya sudah sulit melakukan observasi

    BalasHapus
  2. daripada memindahkan bosscha (dibaca boska) mending bikin baru. jadi kita bisa punya 2. dan kalo bikin baru, memang harus lengkap dan canggih. jadi biayanya memang ga akan sedikit. semoga aja bisa :)

    BalasHapus
  3. iya amin, tapi pasti butuh biaya besar ya dan pasti susah ngedapetinnya

    BalasHapus

be a creative generation

Protected by Copyscape Duplicate Content Penalty Protection